Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah suatu perubahan
yang dapat di kategorikan dalam perubahan populasi, sewaktu-waktu dapat di
hitung dalam Model
pertumbuhan penduduk meliputi Model Pertumbuhan
Malthusian dan model logistik.
Ada 3 faktor-faktor pertumbuhan pendudukKelahiran
(fertilitas)Faktor
kelahiran (fertilitas) merupakan tingkat pertambahan penduduk melalui kelahiran
bayi disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Kelahiran (fertilitas) dapat
dihitung dengan 2 cara yaitu:·
Tingkat Kelahiran Kasar.Tingkat kelahiran kasar atau crude birth rate (CBR)
merupakan jumlah yang menunjukan angka kelahiran pada setiap 1000 orang penduduk
pada priode tertentu.·
Tingkat Kelahiran Menurut Umur.Tingkat
kelahiran meurut umur atau age specific birth rate (ASBR) yaitu angka yang
menunjukan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita menurut umur tertentu setiap
tahun. Kematian
(mortalitas).Faktor Kematian (mortalitas)
merupakan pengurangan penduduk melalui kematian disuatu wilayah pada suatu
priode tertentu. Tingkat kematian (mortalitas) dapat dihitung dengan 4 cara
yaitu sebagai berikut:
·
Tingkat Kematian Kasar.
Tingkat
kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) merupakan jumlah yang menunjukan
angka kematian pada setiap 1000 orang penduduk pada priode tertentu.
Tinggi rendahnya tingkat kematian kasar dapat digolongkan
menjadi 3 yaitu:
1.
Tingkat kematian digolongkan tinggi apabila angka
kematian kasarnya lebih dari 20 untuk setiap 1000 jiwa.
2.
Tingkat kematian digolongkan sedang apabila angka
kematian kasarnya lebih dari 10-20 untuk setiap 1000 jiwa.
3.
Tingkat kematian digolongkan rendah apabila angka
kematian kasarnya kurang dari 10 untuk setiap 1000 jiwa.
·
Tingkat Kematian Berdasarkan Usia.
Tingkat
kematian berdasarkan usia atau age specific death rate (ASDR) merupakan jumlah
penduduk yang meningggal pada setiap 1000 orang yang berada pada kelompok usia
yang sama.
·
Tingkat Kematian Berdasarkan Sebab.
Tingkat
kematian berdasarkan sebab atau cause specific death rate (CSDR) merupakan
jumlah penduduk yang meninggal karena sebab tertentu pada setiap 1000 orang
penduduk, sebab tersebut seperti penyakit, kecelakaan dan sebagainya.
·
Tingkat Kematian Bayi.
Tingkat
kematian bayi atau infant mortality rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi
lahir hidup setiap 1000 penduduk disuatu daerah pada satu tahun.
Perpindahan penduduk (migrasi) adalah pindahnya penduduk dari satu
tempat ketempat lain dan
·
Migrasi Permanen.
Migrasi permanen merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke
tempat lain dengan tujuan untuk menetap di tempat yang baru. Seseorang dianggap
menetep apabila orang tersebut sudah bertempat
tinggal di daerah tujuan selama 3 bulan dan kalau kurang 3 bulan belum dianggap
menetap.
tidak terpengaruh oleh wilayah, Perpindahan penduduk
(migrasi) dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
Migrasi Nasional.
Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat
lain tetapi masih dalam satu wilayah Negara. Migrasi nasional dibedakan menjadi
3.
1. Transmigrasi.
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang berpenduduk
padat kepulau yang penduduknya tidak padat. Transmigrasi digolongkan menjadi 3
yaitu:
- Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang pelaksanaan dan
pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah.
- Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan atas
keinginan sendiri dan biaya ditanggung sendiri.
- Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang dilakukan dengan tujuan
tertentu, misal bedol desa, dan sebagainya.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpidahan penduduk dari daerah pedesaan kedaerah
perkotaan.
3. Ruralisasi atau Urbanisasi
Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk
dari kota kedesa, mobilitas ini biasanya dilator belakangi karena kejenuhan
tinggal di kota.
§ Migrasi Internasional.
Migrasi Internasional adalah perpindahan penduduk dari satu Negara ke
negara lain untuk menetap, migrasi internasional dibedakan menjadi 3 yaitu
sebagai berikut.
1. Imigrasi.
Imigrasi adalah perpindahan penduduk masuk kesuatu Negara untuk menetap.
2. Emigrasi.
Emigrasi adalah perpindahan penduduk yang keluar dari Negara lain untuk
menetap.
3. Remigrasi.
Remigrasi adalah perpindahan penduduk kembali kenegara asal setelah
pindah ke Negara lain.
Ø Migrasi Nonpermanen.
Mobilitas nonpermanent merupakan bentuk perpindahan penduduk antar
tempat tanpa adanya tujuan untuk menetap. Dua jenis mobilitas nonpermanent
yaitu mobilitas komutasi dan mobilitas sirkulasi.
Cara mengatasi / Mengurangi Ledakan Penduduk dan Laju Pertumbuhan
Penduduk
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi
jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan
mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan
jumlah penduduk :
1.
Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
Sumber:
2.3
Kebudayaan Barat
Kebudayaan Barat adalah sebuah kebudayaan yang
dipromosikan lewat globalisasi. Sebuah kebudayaan yang ternyata bersifat kontradiktif
antara unsur kebudayaan yang satu dengan yang lainnya. Kebudayaan Barat
dikatakan kontradiktif, karena beberapa hal yaitu:
Adanya usaha pengeliminiran antar unsur kebudayaan. Kondisi ini
dapat dilihat dari peperangan yang terjadi antara keyakinan dengan sains,
keyakinan dengan filsafat, keyakinan dengan seni, keyakinan dengan ekonomi,
politik dengan moralitas, moralitas dengan ekonomi, dan lain-lain. Dapat
dilihat, suatu hal yang umum diketahui bahwa kondisi tersebut wajar terjadi.
Dan bahkan kerap digeneralisir kepada seluruh kebudayaan yang ada di seluruh
pelosok bumi. Sehingga muncul anggapan yang naif akibat pencitraan dan
kegelapan mata, bahwa sangat sulit untuk menyatukan atau menghentikan
peperangan tersebut.
Inilah penyebab yang mungkin membuat Barat membuat sebuah mekanisme
pelumpuhan kemampuan mendominasi atau menyerang kepada unsur kebudayaan lain.
Lewat pencitraan bahwa di balik segala sesuatu ada kekuasaan, relativitas
kebenaran, teologi global, pluralisme agama, anarkis metodologis, Hak Asasi
Manusia, dan masih banyak lainnya. Dan usaha tersebut sudah menampakkan
pengaruhnya dalam kehidupan seluruh manusia yang terjangkau oleh globalisasi.
Kebudayaan barat dibangun dengan semangat Yunani dengan Filsafat
sebagai “teologi”, demokrasi sebagai sistem politik, protestan sebagai
keyakinan tanpa ibadah (deisme), sekulerisme sebagai alat potong dan pelumpuhan
intervensi dari pihak manapun. Kebudayaan Barat lahir bukan dari prinsip yang
utuh dan meliputi, akan tetapi bersifat parsial dan tidak dapat dihubungkan
atau bertentangan, maka dari hal tersebut akan terjadi isolasi maupun
perperangan.
Mengisolasi atau isolasi unsur kebudayaan yang satu dengan yang
lain, sebenarnya merupakan konsekuensi dari eklektis-kontradiktifnya kebudayaan
Barat, karena unsur-unsur kebudayaannya tidak berhubungan bahkan bertentangan
satu sama lain. Usaha untuk mengisolasi ini adalah sebuah hal yang sudah kita
ketahui, lewat ungkapan-ungkapan, seperti seni untuk seni (seni murni), sains
untuk sains, politik untuk politik, ekonomi untuk ekonomi, dan hukum untuk
hukum.
Adanya ideologisasi pada kebudayaan Barat, dapat dilihat dari
penggunaan akhiran “-isme”. Misalnya, materialisme, idealisme, relativisme,
empirisme, rasionalisme, positivisme, kapitalisme, sosialisme, komunisme,
liberalisme, feminisme, hedonisme, dan masih banyak yang lainnya. Salah satu
contoh yaitu Liberalisme, Liberalisme adalah sebuah ideologi yang liberal mulai
dari sisi ontologis hingga etis. Masing-masing ideologi sudah mengatur
pandangan mulai dari tataran ontologis hingga etis.
Dapat dikatakan bahwa Barat sebagai sebuah kebudayaan adalah sebuah
budaya yang sakit dan kini sedang mempopulerkan dirinya lewat globalisasi,
sehingga manusia dalam kebudayaan lain menjadi ikut sakit. Kebudayaan lain,
sebenarnya adalah kebudayaan yang lebih baik daripada kebudayaan Barat.
Kebudayaan lain itu memiliki sebuah kesatuan hubungan antar unsur
kebudayaannya. Tidak ada isolasi, ideologisasi, dan pengeliminiran dalam
kebudayaan mereka.
SUMBER :
Komentar
Posting Komentar